Buku panduan pelatihan ini bertujuan membangun pemahaman yang sama dari staf tim GADING dan seluruh pemangku kepentingan proyek ini bahwa penyertaan aspek sosial dan jender berperan penting dalam pencapaian kerja kita; untuk memperkuat komitmen organisasi guna menggabungkan penyertaan aspek sosial dan jender dalam keseluruhan siklus proyek. Di samping itu, buku ini juga menyediakan panduan bagi para staf tentang cara-cara mengaplikasikan alat partisipatif-Gender Action Learning System (GALS) untuk pelatihan masyarakat, analisis jender, mendorong terciptanya dialog di tengah masyarakat dan melacak proses penyempitan kesenjangan di antara para penerima manfaat yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan kelompok-kelompok rentan dalam masyarakat tempat kita berkarya.

Tiga modul yang disusun dalam buku panduan pelatihan ini adalah Kesadaran Jender, Alat Praktis GALS, dan Pengarusutamaan Jender. Seusai pelatihan, para peserta diharapkan menggunakan semua aktivitas dalam ketiga modul dimaksud untuk meningkatkan kesadaran jender dari tim organisasional mereka serta memperlihatkan kepada tim secara eksplisit langkah-langkah menerapkan alat-alat GALS di tengah masyarakat, pelacakan sistematis terhadap kemajuan dari hubungan jender dan pelaporan. Akan lebih baik apabila tiga modul dimaksud dapat dilakukan secara lengkap pada saat pelatihan staf. Apabila tidak, maka beberapa aktivitas dapat dipilih dan dilaksanakan sebagai sesi tersendiri pada pertemuan bulanan tim atau pada saat program pengenalan bagi staf baru.

Di tengah masyarakat, buku panduan ini akan membantu para peserta untuk mempraktekkan GALS secara langsung bersama dengan alat pemantauan “Pemberdayaan Perempuan dan Laki-laki” dan “Bukti Berbasis Kasus” yang dipelajari untuk menjaga agar kemajuan relasi jender dapat tetap terlacak.

Selain itu, di bagian Lampiran dari buku panduan pelatihan ini, pedoman pengarusutamaan jender telah mengembangkan sebuah daftar periksa yang memungkinkan adanya diskusi di antara anggota tim untuk memastikan komponen sosial dan jender sudah dimasukkan secara memadai dalam keseluruhan pelaksanaan siklus proyek GADING. Gender Focal Point yang dibangun pada setiap tim di lapangan akan berfungsi sebagai jejaring untuk berbagi temuan dan pelajaran yang dipetik dari semua praktek yang dilakukan dan untuk memfasilitasi

proses pendokumentasian dan penyebarluasannya. Dua set kuesioner pra- dan pasca- pengujian akan sangat bermanfaat bagi tim untuk mengkaji peningkatan kapasitas peserta pelatihan dari kelompok yang berbeda-beda. Peserta pelatihan yang dimaksud bisa merupakan staf tim atau warga masyarakat desa. Sama halnya dengan panduan pelaporan yang berperan sebagai titik pemeriksaan bagi tim dalam mengingatkan mengenai agenda, hasil, dan dokumen yang dibutuhkan.