Pada saat ini, terdapat lebih dari 50 (lima puluh) instalasi biogas berbasis limbah cair kelapa sawit yang beroperasi di Indonesia. Instalasi biogas berbasis limbah cair kelapa sawit merupakan salah satu jenis instalasi berbasis bioenergi yang memanfaatkan limbah cair kelapa sawit, dimana menghasilkan biogas sebagai produk akhir dari proses biologis secara anaerobik oleh mikroorganisme. Sebagian besar instalasi biogas dimanfaatkan menjadi energi, terutama energi listrik untuk keperluan sendiri atau bahkan untuk dijual kepada PLN. Walaupun banyak instalasi biogas yang telah beroperasi di Indonesia, namun sampai saat ini belum ada panduan keselamatan untuk operasional instalasi biogas. Panduan keselamatan pada tiap instalasi biogas umumnya dapat berbeda-beda tergantung dari pengalaman masing-masing perusahaan mengenai instalasi biogas dan teknologi yang digunakan. Aspek keselamatan pada instalasi biogas menjadi hal yang sangat penting, tidak hanya untuk melindungi pekerja dan pengunjung di instalasi biogas, namun juga melindungi investasi instalasi biogas yang relatif tinggi.
Agar tercapai operasi instalasi biogas yang berkelanjutan, efisien, dan dapat diandalkan, Direktorat Bioenergi, Ditjen EBTKE bekerjasama dengan Deutsche Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH melalui proyek kerjasama The Promotion of Least Cost Renewables in Indonesia (LCORE-INDO) menyusun Pedoman Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan dalam Pengoperasian Instalasi Biogas dari Limbah Cair Kelapa Sawit di Indonesia. Penyusunan pedoman ini melibatkan pemangku kepentingan terkait, seperti Kementerian Ketenagakerjaan, manajemen Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan pengembang proyek biogas yang mengoperasikan instalasi biogas berbasis limbah cair kelapa sawit. Pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan umum bagi para pemangku kepentingan untuk membuat pedoman yang bersifat khusus, misalnya petunjuk teknis maupun SOP yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Walaupun pedoman ini ditujukan untuk instalasi biogas berbasis limbah cair kelapa sawit, namun panduan ini dapat menjadi acuan bagi instalasi biogas yang bukan berbasis limbah cair kelapa sawit.
Kami menyadari pedoman yang telah tersusun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami masih terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki pedoman ini di masa yang akan datang. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas perhatian, dukungan, dan kerja sama dalam penyusunan pedoman ini. Semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi sektor biogas di Indonesia.
Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.